Selasa, 22 November 2011

Mengapa Makam Gus Dur Ambles?

Tema pada minggu-minggu ini adalah lelucon. Maka tidak lupa saya mencari-cari lelucon buatan Presiden paling lucu di dunia. Kyai Haji Abdurrahman Wahid alias Gusdur. Leluconnya itu menembus batas. Batas ini sering membuat orang-orang menjadi kaku. Orang-orang jadi tak pernah memikirkan lelucon sampai pada dimensi yang dibayangkan Gusdur. Leluconnya menembus batas Agama, Negara, Usia, Bahkan menembus langit (akhirat).

Karena berlama-lama menyimak lelucon Gusdur yang beragam, saya jadi kepikiran Berita Amblesnya Makam Gusdur.
Makam mantan Presiden RI ke-4 Gus Dur yang terletak di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ambles setelah terjadi hujan deras di Jombang.

"Tadi pagi dikabarkan ambles. Tapi sekarang sudah diperbaiki lagi," kata salah satu keponakan Gus Dur, Firry Wahid dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 18 Februari 2011.


Orang-orang saat itu berfikir yang macam-macam. Ada yang bilang itu pertanda buruk.

Berikut adalah analisis dari saya mengapa makam Gusdur ambles.

Di dalam kubur Gus Dur diintrogasi oleh Malaikat penjaga kubur. Suara malaikat menggelegar, membuat Gus Dur merinding. Gus Dur merasa tidak nyaman. Untuk mencairkan suasana Beliau mengeluarkan jurus andalannya yaitu lelucon.
Karena leluconnya lucu, malaikat tertawa terbahak-bahak. Sekedar info, malaikat yang bisa menanyai penghuni kubur dengan suara menggelegar kemungkinan juga tertawa dengan menggelegar. Akhirnya banyak malaikat datang ke kubur Gusdur.

“Apa sih yang lucu?” . “ Ini Lho si GusDur” “Lagi Gus” “Tenang saya punya banyak pengalaman melucu”.

Malaikat-malaikat tertawa.Mungkin setan juga. Mungkin dari sekian malaikat ada yang tertawa dengan frekuensi sama dengan frekuensi natural partikel tanah kuburan Gus Dur. Tanah beresonansi sedemikian hingga jarak antar partikel tanah semakin rengang. Kerenggangan antar partikel tanah bisa juga disebut sebagai berkurangnya kepadatan tanah. Lama-kelamaan tanah semakin tidak padat dan akhirnya ambles diguyur hujan.

Sekian analisis dari saya.

Rabu, 16 November 2011

Mengapa Langit Berwarna Biru

Langit berwarna biru karena pantulan cahaya dari laut yang berwarna biru. Itulah jawaban yang saya pegang sampai beberapa jam yang lalu. Tapi semua itu berubah saat Pak Gea Oswah Fatah Parikesit datang memberi kuliah.

Semua berawal dari matahari. Matahari memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan terdiri dari bermacam-macam frekuensi. Sebelum sampai ke bumi, cahaya melewati atmosfer. Cahaya yang berfrekuensi tinggi (warna-warna di sekitar warna ungu dan ultra ungu ) diserap oleh lapisan ozon. Sisa frekuensi cahaya yang tertinggi adalah warna biru. Atmosfer adalah lapisan udara. Udara menghamburkan cahaya. Karena frekuensi tertinggi adalah warna biru, maka warna biru dihamburkan lebih kuat oleh udara. Itulah mengapa langit tampak biru.

Lalu setiap udara yang dilewati menghamburkan warna biru yang lebih kuat, sampai ke permukaan laut. Itulah mengapa laut berwarna biru. Karena langit berwarna biru. Ternyata apa yang saya tau selama ini terbalik. Tapi untunglah langit masih berwarna biru.

Seringkali karena tau sesuatu, saya jadi senang.

Rabu, 02 November 2011

Manusiawi

Integral memang sesuatu yang unik (aneh tepatnya). Kalau dulu Guru Wong Fey Hu pernah mengeluarkan leluconnya “ golekno pengilon” pas pelajaran tentang integral. Saat ini saya menemui integral yang baru dengan guru yang baru. Integral lipat tiga namanya. Dan nama guru baru adalah Guru Tong Sam Cong , karena beliau gemar akan film legendaris “ Journey to The West” alias kera sakti.

Suatu ketika Guru Tong sedang menurunkan ilmu sekaligus menurunkan persamaan integral lipat tiga. Saya meramalkan akan keluar semacam “ golekno penglon 3” . Tapi ternyata yang terjadi lain. Tiba-tiba guru yang konon titisan Cin Can Ce berkata, “ Ada yang bawa timba?”. Seluruh isi kelas bingung, padahal integral lipat tiga sendiri sudah membingungkan. Tanpa disangka ternyata ada seorang murid yang tertidur( padahal di barisan depan). Maklum lah si murid tipe aktifis, jadi agak sibuk, lalu lelah. Ternyata timbanya buat nyiram si tertidur.” Tapi tidak apa-apa, Manusiawi”. Kata guru Tong.

Memang ada kemiripan antara Guru Wong dan Guru Tong selain sama-sama suka matematika. Mereka sama-sama menyampaikan pesan tersirat. Pengilon dan timba adalah pesan yang musti dicari maksudnya dahulu.

Mengenai Guru Tong, beliau sering memberikan bahan ajar yang sulit dipahami. Karna sulit dipahami maka saya tak tahu apakah bahan ajarnya benar atau bohongan. Sering kali saya hanya bisa mengimani apa yang ia berikan. Tapi kali ini ada yang sangat nyantol di pikiran saya yaitu saat Guru Tong , berkata, .” Tapi tidak apa-apa, Manusiawi”.

Manusiawi hanya diungkapkan untuk sesuatu yang jelek saja. Tidur di kelas bukan sesuatu yang baik, maka Guru Tong berkata “Manusiawi”. Coba misalkan ada seseorang yang baik memberi Guru Tong permen. Pastilah Guru Tong tidak akan berkata “ Anda manusiawi sekali”. Belum pernah saya menemukan Manusiawi digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang Baik. Padahal secara harafiah manusiawi artinya Bersifat manusia.

Sebagai manusia saya merasa aneh. Jadi apakah manusia itu sesuatu yang baik perlu direnungkan lebih lanjut.

Selasa, 04 Oktober 2011

Cogito, Ergo Sum

Cogito, Ergo Sum. Akau berfikir maka aku ada. Inilah sebuah awal dari pemahaman akan segala sesuatu oleh Rene Descartes. Pemahaman ini disebut sebut sebagai bagian dari Deisme. Paham yang dianggap berbahaya oleh salah sat guru filsafat di tempat saya belajar kewarganegaraan. Yang membuatnya berbahaya karena menurut kaum Deis Tuhan ada karena manusia pikir Tuhan ada. Terdengar sangat mengejutkan jika anda seorang penganut agama. Tapi bagaimana pemahaman Descartes sebenarnya sangat logis jika anda kenal siapa Rene Descartes.

Rene Descartes adalah seorang ahli filsafat modern yang besar. Ia juga penemu biologi modern, ahli filsafat dan matematikawan. Bahkan karena ayah Descartes seorang ahli hukum , ia pun sarjana hukum. Pernah menjalani dinas militer dan pernah mengajari Ratu Swedia. Descartes menyelidiki suatu metode berfikir yang umum yang akan memberikan hubungan antara ilmu pengetahuan untuk menuju kebenaran. Tapi fakta-fakta ini belum menjelaskan betapa logisnya pemahaman Descartes.
Menurut buku Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1 oleh Edwin J. Purcell halaman 1, saya dapati Descartes kecil adalah anak yang malang. Kesehatannya kurang baik. Ia menghabiskan waktu paginya belajar dan berfikir di kamar sementara teman temannya bermain. Hal ini menjadikan suatu kebiasaan yang menarik dan berguna lalu ia lanjutkan hingga akhir hidupnya. Tak ada yang lebih sering dibanding berfikir dan berfikir di dalam kamar. Descartes kecil tak sempat merasakan mengejar anjing tetangga, main petak umpet, atau bermain kelereng. Apalagi bermain bola.

Jadi jelaslah mengapa Descartes berfikir seperti demikian. Kita tidak bisa begitu saja mengecap sebuah paham itu sesat. Tentu ada sebab mengapa orang berpola fikir terntentu. Coba kalau saja Descartes adalah anak yang sehat lalu hobinya bermain bola. Mungkin saja ia akan punya motto hidup “Bola adalah Teman”. Mungkin saja ia bukan Ahli Filsafat tapi sejenis Captain Tsubasa. Coba kalau Descartes mengkonsumsi Produk susu tertentu, munkin ia akan berkata, “Life ia an adventure” atau jika ia menghisap rokok merek tertentu, ia juga mungkin akan berkata, “My life, My Adventure”. Logis bukan?

Bukan Salah Taktik Militer

Adolf Hitler beranggapan bahwa ras Arya perlu ruang untuk hidup, maka ia cari lahan yang luas , Rusia. 22 Juni 1941, Hitler memulai serangannya ke Uni Soviet (Rusia) yang telah ia rencanakan setahun sebelumnya. Ia namai operasi militer ini Barbarossa, salah satu(idolanya) kaisar jerman pada abad pertengahan. Karena keyakinannya yang kuat bahwa kali ini perangnya akan berjalan mulus dan singkat maka ia gunakan taktik Blitzkrieg, serangan kilat yang mengejutkan. Salah satu ciri taktik ini adalah penggunaan cavalry, yaitu tank atau panzer yang memiliki keuntungan mematikan dan cepat. Tujuan serangan langsung pada lokasi yang penting. Pasukannya bergerak dengan cepat. Bahkan salah satu jendral Jerman hanya member komando “ keep advancing”.

Awalnya serangan ini berjalan mulus bagi Hitler, tapi ternyata Rusia terlalu luas. Ada banyak hamparan tanah becek yang membuat panzernya sulit melaju. Banyak peralatan berat yang ditinggal begitu saja karena pasukan tak kuat menjinjingnya. Kondisi di perparah dengan datangnya musim dingin dan serangan balik dari Soviet. Hitler yang mengharapkan pukulan cepat dan tidak mempersiapkan perang yang berkelanjutan di tengah musim dingin Rusia. Banyak yang dilupakan Hitler. Pasukannya kekurangan kopi hangat, dan selimut untuk melindungi dari dinginnya Rusia. Yang tadinya menyerang kota lalu meninggalkannya maju begitu saja , harus mempertahankan gubuk untuk satu-satunya tempat berlindung. Akhirnya pasukan Hitler dipukul mundur.

Blitzkrieg sebagai salah satu taktik militer memang ada kalanya membawa kekalahan dan ada kalanya membawa kemenangan. Tak masalah, toh sekrup Tank yang lepas dapat membawa kekalahan. Tapi bagaimana jika taktik militer, sesuatu yang berkaitan dengan pemusnahan, kepedihan dan kekerasan di terapkan pada sesuatu yang bertolak belakang misalnya kasih sayang dan kedamaian? Dan itu terjadi begitu saja.

Hah…. Mungkin benar saya terlalu sering memainkan game perang, menonton film perang, dan membaca artikel sejarah yang diliputi peperangan. Tanpa saya sadari saya telah menciptakan dunia tersendiri dalam otak saya. Dunia yang aneh.

Minggu, 21 Agustus 2011

Pesan dari Kisah Thomas Alva Edison

Setiap kisah yang disajikan oleh pengarang maupun sejarah mengandung pesan yang harus diambil oleh pebacanya. Bahkan untuk kisah bohong sekalipun. Dan saya akan berikan kisah berisi motivasi tentang orang orang yang menerangi dunia. Ia bukan semacam dewa matahari,bulan, atau bidadari pelangi. Ia adalah Thomas Alva Edison.
Lahir di Ohio pada tahun 1847. Ia adalah penemu terbesar dalam sejarah tapi selamanya menjadi siswa terbodoh di kelas pertama dan terakhirnya. Ia hanya bersekolah beberapa bulan. Gurunya memulangkannya ke rumah karena ia angap Edison terlalu bodoh untuk belajar sesuatu. Ibunya marah lalu Edison tak pernah sekolah lagi.
Ibunya yang pernah menjadi guru mengajarinya sendiri di rumah. Memang lebih baik orang tua lah yang mendidik anaknya. Tidak seperti saat ini yang orang bilang ada orang tua yang lain yaitu guru di sekolah. Dengan orang tua sendiri yang mendidik anaknya, pandangan dan pemikiran akan terjaga turun temurun. Paling tidak akan hanya sedikit terjadi reformasi, revolusi dan restorasi (proses dengan nama yang spektakuler tapi sering berefek tidak baik).
Simaklah! Di abad 21 ini terjadi perbedaan pandangan yang terlalu jauh antara orang tua dan anak dibanding abad-abad sebelumnya. Banyak juga tokoh besar yang banyak belajar dari ibunya sendiri seperti Napoleon Bonaparte, Gengis Khan, Confucius, dan banyak lagi.
Ibu Edison memberi buku-buku tentang dasar fisika, berisi panduan melakukan percobaan ilmiah yang dapat Edison coba sendiri. Edison sangat bergairah mencoba dan ia akan menjadi penemu paling produktif di masanya.
Salah satu kisah penemuan yang terkenal adalah penemuan bola lampu modern pertama di dunia. Edison tidak tidur selama berhari-hari untuk menemukannya. Mencoba bermacam macam filemen yang tepat untuk lampunya. Ia mencoba 999 kali dan gagal. Inilah arti penting mencoba dan kerja keras, yang membuat Edison berpesan bahwa menyerah dan berhasil jaraknya hanya tipis.
Ia pantang menyerah dan terus berusaha mencari tau kenapa ia terus gagal. Dan akhirnya setelah kegagalannya yang ke-999 ia sadar mengapa ia gagal. Bukan karena 999 jika terbalik menjadi 666, angka setan( hooi ini tentang penemuan ilmiah, bukan primbon). Dan penjelasan yang sangat ilmiah mengenai kegagalannya adalah ternyata Edison lupa mengaktifkan atau menutup saklarnya. Kegagalan yang konyol. Dan karena sedikit keberuntungan percobaan yang ke-1000 ia berhasil. Bagi Edison 1% bakat alami dan 99% kerja keras.
Lalu ia mulai menerangi New York sejauh 1 km. dan sekarang ia telah menerangi dunia bersama 1.092 karyanya lang lain.
Seperti Edison yang menyampaikan pesan dan saya telah tulis tad bahwa setiap kisah mengandung pesan, maka saya akan menyampaikan pesan. Saat pikiran anda fokus pada kisah Edison yang berada 17000an km dari tempat anda dan terjadi sekitar 132 tahun yang lalu, saat ini 25 cm di depan mata, anda disuguhi kisah bohong. Maka berhati-hatilah!

31 Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia???


“Jika tinggal di Larissa, kau akan temukan kedamaian.Kau akan menemukan wanita cantik. Kau akan punya putra dan putri dan mereka akan punya keturunan. Dan mereka akan menyayangimu. Jika kau pergi, mereka akan mengingatmu. Tapi jika anakmu mati,juga keturunan mereka, namamu akan hilang. Jika kau pergi ke Troya kau akan mendapatkan kemuliaan. Selama ribuan tahun mereka akan menulis cerita kemenanganmu. Dunia akan mengingat namamu. Tapi jika kau pergi ke Troya kau takkan pernah kembali. Karena kemuliaanmu berjalan seiring dengan kematianmu. Dan lbu takkan pernah melihatmu lagi”, kata ibu Achiles (TROY movie).
Achiles memilih pergi ke Troya mengalahkan penakluk kuda terhebat, Hector dan melecehkan raja terkuat Yunani, Agamemnon. Dan akhirnya tak pernah kembali pulang. Makamnya diperkirakan ada di Besic Tepe , Turki tak jauh dari situs Troya. Namanya abadi hingga saat ini bersama kisah epik Iliad dan Odissey (novel yang terbit 400 tahun setelah perang troya) karya Homer. Perang troya sendiri terjadi 3200 tahun yang lalu.
Apakah achiles merokok, atau suka menikmati tembakau dengan cara lain? Jika iya tidak masalah meskipun 31 Mei diperingati sebagai hari tanpa tembakau sedunia, toh ia sudah mati. Tapi bagaimana dengan komunitas masyarakat kuno yang masih suka mengunyah sirih dengan tembaku (susur) sebagai menu pelengkapnya? Bagi komunitas dunia yang membuat peringatan hari tanpa tembakau, ini bukan masalah, karena mereka tidak memikirkan sampai kepada komunitas penikmat sirih, mereke melupakannya begitu saja. Dengan bangganya mereka merancang hari itu meski anehnya dunia mengakuinya dan anehnya lagi entah hari itu berefek apa.
Sekali lagi tidak ada masalah bagi mereka. Tapi menurut saya justru ini letak masalahnya. Mereka melupakan kaum yang lain. Tidak seperti apa yang dikatakan ibu Achiles, komunitas penikmat sirih dilupakan bahkan saat mereka masih hidup. Ini seperti memisahkan antara komunitas modern dan komunitas kuno, di mana mereka masih dalam taraf evolusi yang sama, spesies sama dan di dunia yang sama. Di mana kisah awal dan hancurnya komunitas yang lebih besar ( bangsa ), masih tidak jauh beda dari jaman Troya.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Permen Karet

6 Juni 1944, pantai Omaha, Normandia. Beberapa menit setelah pendaratan pasukan sekutu pada operasi ‘Over Lord’ pembebasan Perancis dari NAZI. Menit sebelumnya adalah hujan tembakan senapan mesin dan mortar pasukan NAZI, yang isinya mungkin membuat orang muntah. Muntah, seperti melihat jeroan sapi berserakan di halaman. Kapten Miller yang sudah kehilangan banyak anak buah sedang berusaha menaklukkan senapan mesin yang masih membunuhi teman dan anak buah temannya( kalau atasannya menunggu di atas kapal).
Dari balik perlindungan sebongkah beton, kapten mengambil permen karet dari mulut Melish (Yahudi penyendiri). Lalu ia pakai untuk merekatkan kaca spion dengan bayonet. Buruk sekali jika mengambil risiko melihat posisi senapan mesin secara langsung(lebih buruk dari bau mulut Melish), maka kapten pakai itu spion. Setelah ia dapat posisi musuh lalu sudut yang tepat, ia perintahkan empat, lima penembak (rifleman) maju, lalu Jackson (sniper) ambil posisi. Giliran yang mentukan Jackson berlari ke sudut yang tepat, membidik, berdoa, dan tarik pelatuk senapan snipernya. Musuh roboh. Apa yang terjadi selanjutnya dapat di lihat pada film Saving Private Ryan.
Pertama kali saya melihat film tersebut , saya agak heran kenapa permen karet ambil bagian dalam cerita. Dan setelah itu saya fikir itu permen standar militer. Kenapa dijadikan permen standar militer?
- Mungkin karena permen itu lembek dan pas di gigi dan lidah, jadi tidak mudah jatuh keluar dari mulut. Bayangkan jika seorang serdadu ‘mengemut’ permen keras macam permen kopi kotak, lalu permen itu terjatuh dari mulut. Si serdadu sadar kemudian mengambil permennya. Tapi musuh keburu menembaknya.
- Atau mungkin karena kegunaanya yang sebaguna sebagai perekat. Bisa digunakan seperti cerita di atas, atau mungkin untuk menambal mulut prajurit yang merengek lapar.
- Mungkin juga karena mengunyah permen karet dapat meningkatkan kecrdasan
- Mungkin lagi supaya para prajurit merasa rileks. Seringkali banyak para pahlawan yang gugur di medan perang karena stress.
- Dan mungkin ini, jawaban yang saya suka. Dalam pertempuran mungkin kamu akan kehilangan teman, kehabisan peluru, air minum, bahkan bekal makan,. mungkini juga kamu akan kehilangan kontrol dirimu sendiri. Tapi tidak untuk permen karet. Ia akan selalu ada dimulutmu , selama kamu ingin mengunyahnya.

Selasa, 25 Januari 2011

Berdoa = Trend Pop

Kira- kira dua bulan yang lalu ketika negeri yang memang sering ditimpa bencana alam ini ditimpa banyak bencana (lagi dan lagi). Banjir di Wasior, Papua; Tsunami di Mentawai, Sumatra; dan Meletusnya gunung Merapi. Itu yang dikatakan Media. Lalu muncul topic di seluruh media masa, bunyinya PRAY FOR INDONESIA. Berdoa lah intinya. Korbannya sangat banyak, karena memang tak banyak yang dapat dilakukan ketika bencana datang. Datang tanpa peringatan, Karena kata Guru NGAJI saya bencana adalah peringatan. Bantuan datang dari mana-mana. Doa, logistic, obat dan uang tersiar lewat layar kaca.
Lalu saya menunggu…. Muncul lah prasangka buruk : Berapa lama Orang-orang akan betah berdoa? Itulah sebabnya tulisan ini tak kunjung saya tulis , sampailah saat ini tertulis. Karena saya menunggu (padahal malas nulis). Dan ternyata benar. Prasangka buruk saya terbukti. Syukurlah, karena prasangka saya sudah bukan prasangka buruk lagi. Karena kenyataannya memang buruk. Belum lama dari saat start berdoa, yang mati tersengat wedus gembel, tenggelam, dan tersapu tsunami masih tetap mati. Luka masih terasa perih. Wabah pasca bencana malah timbul. Lahar panas sudah mendingin tetapi masih mematikan. Sementara berdoa sudah berhenti. Muncul topic-topic baru. Orang mulai mengalihkan perhatian ke hal yang lain. Kemenangan tim merah putih, Kekalahan tim merah putih, dunia politik, dan gayus lagi gayus lagi. Berdoa merupakan trend pop yang tidak bisa diikuti setiap saat.
Itu buruk sekali. Begitu pula saya.Saya tahu karena itulah yang saya kerjakan. Saya berdoa pas takut, putus asa, sedih, menyesal dan pas ingat saja. Jarang sekali saya senang lalu berdoa. Pas senang tidak ada pikiran untuk berdoa, hanya berbuat salah terus hingga bosan berbuat salah lalu menyesal, berdoa sebentar.
Sekitar 14 abad silam Tuhan berfirman “Dan Apabila Kami memberi nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri : tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa”. (Qur’an 42:51) .
Dan apakah itu sebuah kenyataan atau kebenaran? Memang itu nyata dan benar adanya. Tetapi apakah orang boleh gunakan ini sebagai pembenaran atau dasar kewajaran atas kekeliruannya??? Seperti kalimat bijak ini. “Manusia tempatnya salah dan lupa” Lalu apa artinya? Artinya, orang yang mengucapkan kalimat itu sedang atau habis berbuat salah dan lupa. Atau kalimat ini. “Sabar itu ada batasnya”. Yang artinya orang yang bilang itu sedang tidak ingin bersabar.
Maka sesekali mumpung ingat berdoalah “semoga kita ingat berdoa”.