Securing Asset Through Digitalization Business Process
By: Asset Management
Siang itu, 13 Agustus 2018 saya
mendapat informasi bahwa pada tanggal 24-26 Agustus 2018 akan diadakan acara
Rakor Asset Management 2018, dengan thema Securing Asset Through Digitalization
Business Process. Di Lampung.
Yang menarik dalam acara rakor
selama tiga hari ini, di hari kedua, sabtu 24 Agustus akan diadakan gowes
bareng para anggota Mitratel Cycling Community. Dengan trek dari kota Bandar
Lampung menuju pulau Pahawang. WOOOOWWW. Menarik buat penggila gowes karena
rencana gowes bareng ke pulau Pahawang ini memang sudah menjadi impian
teman-teman komunitas. Ya, sudah beberapa bulan ini memang mencuat ide untuk
gowes bareng ke pulau Pahawang. Selain sehatnya dapat, kita pun nikmatin
keindahan alamnya nih. :D
Semua persiapan dilakukan
teman-teman panitia. Termasuk kami dari RO Jabodetabek yang akan partisipasi
dalam acara tersebut. Lama menanti, akhirnya kesampaian juga. Seminggu sebelum
hari H, kami mendapat arahan buat yang berangkat melalui jalur darat supaya
berangkat di hari kamis malam, 22 Agustus. Dengan catatan tidak mengabaikan
pekerjaan di hari jumat 23 Agustus.
Tibalah hari yang dinanti, kamis
22 Agustus rekan-rekan dari kantor pusat sudah berkumpul di kantor RO Jabo pada
pukul 20.00 WIB. Semua peserta jalur darat sudah siap berangkat. Dengan jumlah
peserta sekitar dua puluh orang, rombongan beserta sepeda pun berangkat dengan
menggunakan tiga buah kendaraan Elf. Exited
tentunya. Rombongan darat berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. Perjalanan dari
kantor RO Jabo sampai hotel di kota Bandar Lampung memakan waktu tempuh selama
kurang lebih delapan jam, tiba pukul 06.00.
Hari Pertama,
Jumat, 24 Agustus 2018
Sekitar 2 jam rombongan istirahat
dan bersih-bersih di kamar hotel, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama. Tak
lama kemudian, rombongan senior leader yang dipimpin langsung oleh pak Eko
Harijadi tiba di hotel. Setelah beristirahat sebentar dengan menikmati kopi dan
cemilan-cemilannya, peserta pria menuju masjid untuk sholat jumat.
Tepat pukul 14.00 WIB, Sharing
Session pun dimulai. Acara dibuka oleh pak Anung selaku komandan dari Asset
management. Dalam pemaparannya, pak Anung menjelaskan beberapa hal yang
berhubungan dengan asset management. Seperti akan banyaknya PKS-PKS Sewa Lahan
yang akan berakhir. Juga bagaimana teman-teman Asset Management (dengan bantuan
IT tentunya) sudah mengembang aplikasi-aplikasi
yang memudahkan karyawan dalam mencari informasi data-data asset.
Acara siang itu berjalan tidak
terlalu formal. Bahkan ada pertanyaan berhadiah yang diberikan langsung oleh
pak Eko Harijadi pada waktu giliran beliau mengisi sesi. Ada beberapa point
yang menarik dalam paparan pak Eko. Seperti contoh masih banyaknya site-site
NPA yang mesti segera dicarikan ‘penumpangnya’ supaya menghasilkan buat
perusahaan. Juga site-site ADK, yang sesegera mungkin diselesaikan supaya
menjadi asset sungguhan. Ini menjadi tugas kita bersama. Sekitar pukul 16.00,
acara sharing session berakhir. Semoga paparan dari pak Anung dan pak Eko semakin
memotivasi kita untuk lebih semangat lagi dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan rumah tersebut. Setidaknya dari managemen pasti
memikirkanlah untuk menambah bonus.😃
Tak lama setelah sharing session
ditutup, rupanya akan segera dimulai pertandingan Asian Games cabang olahraga
Sepakbola antara Indonesia vs UEA. Sayangnya tim nasional U-23 tersisih lewat
adu pinalti.☹️
Demi menghibur diri karena tim
nasional tersingkir, beberapa peserta menyiapkan sepedanya untuk dibawa gowes
tipis-tipis keliling kota Bandar Lampung. Lumayan, walau sebentar tapi bisa mengobati
kekecewaan para peserta.
Malamnya, panitia sudah
menyiapkan acara seru buat peserta, bertempat di salah satu restoran tak jauh
dari hotel tempat menginap. Makan malam sudah tersedia. Berikut juga dengan
organ dan biduannya. Sembari makan bersama, para peserta bergantian bernyanyi
mendampingi biduan. Tak ketinggalan pak Eko pun menyumbangkan suaranya untuk
menghibur peserta. Beberapa lagu dinyanikan oleh pak Eko. Tetapi yang paling
epik (mungkin lebih tepatnya yang paling dihapal oleh peserta) adalah lagu yang
liriknya:
Wajahku
ganteng, banyak simpanan
Sekali lirik,
ok sajalah
Bisnisku
menjagal, jagal apa saja
yang penting
aku, aku menang
persetan
orang susah karena aku
yang penting
asik,
sekali
lagiii.... ASSSIIIKKK!!!
Semua ikut nyanyi, semua ikut
goyang. Daaaaann... acara malam itupun
ditutup dengan makan buah paling enak sedunia. PESTA DURIIAAANNN!
Memanglah panitia, TOP
BANGEEETTT.
Hari Kedua
Sabtu, 25 Agustus 2018
*dikamar 9016
“Kriiiinngg... Kring..Kriiiiinnnggg....”
Saya terbangun. Seperti yang
sudah dibreafing di malam sebelumnya, bahwa akan ada morning call pukul 04.30.
Peserta diharap untuk menunaikan ibadah sholat subuh dan mempersiapkan segala
keperluan karena hari kedua inilah gowes diadakan. Selepas sarapan, peserta
berkumpul di salah satu sudut hotel untuk mulai mempersiapkan sepeda
masing-masing. Sekitaran pukul 08.00, para peserta sudah siap dengan sepedanya. Rupanya, gowes
ini akan ditemani oleh salah satu komunitas gowes kota Bandar Lampung. BBC
namanya, tapi saya lupa apa kepanjangannya 😛
Gowes pun dimulai, dengan dipandu
oleh pak Isnul, pic Site Management cluster Lampung menuju 2 site yaitu site Teluk Bone dan Tanjung Jati 3 yang kebetulan searah dengan tujuan ke dermaga
Ketapang. Karena hanya site Tanjung Jati
3 site Green Field, maka kami pun cukup lama singgah di site ini sambil
berpoto ria.
Setelah site visit di rasa cukup,
rombongan pun kembali menggowes sepedanya. Dengan jarak tempuh sekitar 27 kilo
meter, cukup menguras tenaga. Demi menjaga nama baik dan kehormatan teman-teman
peserta, saya tidak akan menyebut nama siapa-siapa saja yang TTB (Tuntun-Tuntun
Bike)😛
Seperti yang sudah saya prediksi
sebelumnya, mantan GM Area 2 yang saat ini menjabat sebagai VP PMO tidak akan
mau berada dalam barisan belakang rombongan. Bapak Achmad Wiyono memacu
sepedanya di posisi paling depan dan tiba paling awal di dermaga Ketapang.
Padahal kan ini bukan balapan ya.. J.
Beberapa kali memang gowes bareng beliau, dan harus saya akui kalau stamina pak
Wi, melebihi stamina teman-teman yang terpaut jauh usianya.
*eh tapi.. gak pake stuntmankan pak Wi?😛
Tengah hari, semua peserta sudah
tiba di dermaga Ketapang. Sambil melepas lelah di kedai kopi, beberapa teman mendismantle semua sepeda. Karena sepeda
akan ditinggal di dermaga. Hanya peserta saja yang turut dalam perahu yang akan
membawa ke spot-spot snorkling disekitaran kepulauan Pahawang. Sebelum menaiki
perahu, para peserta sudah menggunakan pelampung. Hal ini memang sudah menjadi
SOP, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Oh iya, banyak orang menyebut
Pulau Pahawan. Padahal sama seperti Pulau Seribu yang masuk kedalam wilayah
propinsi DKI Jakarta. Sebenarnya adaah Kepulauan Seribu. Karena memang banyak
pulau, makanya disebut Kepulauan.
Sekitaran 30 menit, kami nikmati
perjalanan menaiki perahu. Indah betuuuulll pemandangan lautnya. Bayak pulau
disekelilingnya. Menurut penuturan pengemudi perahu, ada belasan pulau yang
tidak dihuni. Masih asri. Masih indah. Mudah-mudahan akan selalu asri dan
indah. Tentunya, dengan kesadaran untuk tidak merusak alam. Salah satunya
dengan tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi langsung membuang ke laut.
Karena sayang sekali, kita yang dilimpahi kekayaan alam yang luar biasa indah,
tapi tidak tidak bisa kita jaga.
dSetibanya di spot snorkling, tak
menunggu waktu lama peserta satu persatu mulai menceburkan dirinya ke laut.
Cakep. Terumbu karang terlihat terjaga. Ikan-ikan kecil berenang kesana kemari.
Beberapa kali terlihat bintang laut. Ai maaakk... cakep bettullll.
Setelah dirasa cukup, rombongan
meninggalkan spot, menuju Tanjung Putus. Dinamakan Tanjung Putus karena ada
sebuah pulau yang berjarak hanya sekitar seratus meter terpisah laut dari pulau
Sumatera.
Begitu perahu berlabuh, makan
siang sudah tersedia. “Nikmat Tuhan manalagi yang kudustakan” guman saya dalam
hati. Sudah puas snorkling, makan siang sudah menunggu.
Puas menyantap makan siang, rombongan
bersiap-siap meninggalkan tempat makan. Sebelum meninggalkan tempat, diadakan
sedikit acara yel-yel yang dipimpin langsung oleh pak Eko. Rombongan terbagi
dua. Satu rombongan terdiri dari semua senior leader dan beberapa peserta
kembali ke dermaga Ketapang. Satu rombongan lainnya melanjutkan perjalanan ke
spot snorkling berikutnya. Menjelang sore, kami beranjak meninggalkan spot itu,
berlayar menuju pulau Pahawang Besar. Tempat kami menginap malam itu.
Sedikit gambaran tentang pulau
Pahwang Besar, menurut tim dari Event
Organizer yang memandu kami, pulau Pahawang Besar merupakan salah satu
pulau private. Milik salah satu mantan gubernur provinsi Lampung. “Dulunya pulau ini cuma dipake sama keluarga
gubernur bang, tapi lama kelamaan dikarenakan sibuk dengan urusan kedinasan,
pulau ini sempat terbengkalai, ini danau buatan dulunya tambak ikan nih, tapi
karena tak diurus, banyak warga sekitaran pulau mengambil ikan-ikannya”.
“Sampai akhirnya pak gubernur tidak menjabat lagi, pulau ini dibuka untuk
komersil, siapapun boleh menyewa cottage pulau ini”. Ujar mas Denny, kordinator
EO.
Bermalam di pulau itu, lumayan
merefresh pikiran. Selain dari cottagenya yang memang nyaman, pantainya pun
cocok untuk nikmatin sore. Sayangnya awan mendung sedang tebal-tebalnya,
jadinya sunset tidak sesuai harapan.
Makan malam bareng, ngobrol
ngalur-ngidul, nyanyi-nyanyi, itulah kegiatan kami malam itu. Hujan turun
menambah sendunya suasana pulau pribadi ini. Sampai akhirnya kelelahan tak
dapat lagi ditahan, jelang tengah malam kami satu persatu kami masuk kamar
untuk beristirahat.
Hari Ketiga
Minggu, 26 Agustus 2018
Tak terasa, ternyata ini sudah
hari terakhir. Agak malas-malasan memang untuk beranjak dari tempat tidur. Apalagi
udara dingin sehabis hujan semalam bikin betah di kasur. “Wooyy... kau sarapan
gak Po, nanti abis kau nyesel” teriak pak Bambang Suprayitno.
Sekitaran pukul 09.00 semua sudah
siap meninggalkan cottage, semua sudah berkumpul di pantai untuk masuk perahu.
Pagi ini rombongan kembali terbagi dua. Satu perahu membawa rombongan yang
langsung menuju dermaga Ketapang. Satu rombongan lagi menuju pulau Pahawang
Kecil. Saya ikut rombongan yang menuju pulau Pahawang Kecil. Ini pulau memang
cakep, pasir putih terhampar ditepi pantai. Ada juga spot snorkling. Tapi kami
tidak snorkling lagi. Takut ribet karena baju-baju basah. Memang tidak bohong
poto-poto di social media itu tentang pulau Pahawang. Cakep!
Mengingat ada rombongan
teman-teman yang sudah menunggu di dermaga Ketapang, kami tak lama di pulau
Pahawang Kecil. Sekitaran satu jam perjalanan dari pulau Pahawang Kecil ke
dermaga Ketapang. Seperti kemarin, kami terkagum-kagum atas keindahan
pemandangan laut dan pulau-pulau sepanjang perjalanan.
Di dermaga Ketapang, rombongan
pertama sudah menunggu di kedai kopi. Begitu kami berlabuh semua peserta masuk
kedalam Elf. Perjalanan dilanjut ke
pelabuhan Bakauheni. Sesampainya di pelabuhan Bakauheni, tak lama rombongan
masuk kedalam kapal feri menuju palabuhan Merak di kota Cilegon, Banten. Nasi
bungkus sudah siap buat disantap. Astaga panitiaaaa, gak dikasih laper kita J
Bonus dari palayaran ke Merak,
ada beberapa ekor ikan lumba-lumba yang berenang ujung kapal “memandu”
pelayaran kali ini. Aaaahh.. seperti di tv-tv.
Tiga jam pelayaran, kapal
berlabuh di pelabuhan Merak, perjalanan dilanjut. Satu Elf menuju TLT, dua Elf
menuju kantor RO Jabodetabek, tiba pukul 23.00
Aaaahh.. memanglah negeri ini
dilimpahi keindahan alam yang tak ada bandingnya. Patut kita bersyukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Terima kasih saya ucapkan pak Eko
dan bapak-bapak senior leader yang sudah mau meluangkan waktunya.
Matur nuwun sanget njeh pak
Anung, mbak Wid, mbak Upik.. akhirnya kesampaian juga kita ke Pahawang ya pak
Anung J
Semoga kedepannya, Mitratel
semakin jaya dan dapat meraih juara umum dalam industri infrastruktur
telekomunikasi, seperti yang kita harapkan.
Mengopi yel-yel pak Eko, saya
tutup tulisan ini dengan kata-kata
“Siapa Kita? MITRATEL!
“Siapa Kita? MITRATEL!
“Semangat Pagi! Pagi! Pagi!!
Pagi!!!
-Salam Solid, Speed, Smart-
Cempaka Putih, 27 Agustus 2018
Pontas Butar Butar