Selasa, 28 Agustus 2018

RAKOR ASSET MANAGEMENT 2018



Securing Asset Through Digitalization Business Process
By: Asset Management

Siang itu, 13 Agustus 2018 saya mendapat informasi bahwa pada tanggal 24-26 Agustus 2018 akan diadakan acara Rakor Asset Management 2018, dengan thema Securing Asset Through Digitalization Business Process. Di Lampung.
Yang menarik dalam acara rakor selama tiga hari ini, di hari kedua, sabtu 24 Agustus akan diadakan gowes bareng para anggota Mitratel Cycling Community. Dengan trek dari kota Bandar Lampung menuju pulau Pahawang. WOOOOWWW. Menarik buat penggila gowes karena rencana gowes bareng ke pulau Pahawang ini memang sudah menjadi impian teman-teman komunitas. Ya, sudah beberapa bulan ini memang mencuat ide untuk gowes bareng ke pulau Pahawang. Selain sehatnya dapat, kita pun nikmatin keindahan alamnya nih. :D
Semua persiapan dilakukan teman-teman panitia. Termasuk kami dari RO Jabodetabek yang akan partisipasi dalam acara tersebut. Lama menanti, akhirnya kesampaian juga. Seminggu sebelum hari H, kami mendapat arahan buat yang berangkat melalui jalur darat supaya berangkat di hari kamis malam, 22 Agustus. Dengan catatan tidak mengabaikan pekerjaan di hari jumat 23 Agustus.
Tibalah hari yang dinanti, kamis 22 Agustus rekan-rekan dari kantor pusat sudah berkumpul di kantor RO Jabo pada pukul 20.00 WIB. Semua peserta jalur darat sudah siap berangkat. Dengan jumlah peserta sekitar dua puluh orang, rombongan beserta sepeda pun berangkat dengan menggunakan tiga buah kendaraan Elf. Exited tentunya. Rombongan darat berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. Perjalanan dari kantor RO Jabo sampai hotel di kota Bandar Lampung memakan waktu tempuh selama kurang lebih delapan jam, tiba pukul 06.00.



Hari Pertama,
Jumat, 24 Agustus 2018

Sekitar 2 jam rombongan istirahat dan bersih-bersih di kamar hotel, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama. Tak lama kemudian, rombongan senior leader yang dipimpin langsung oleh pak Eko Harijadi tiba di hotel. Setelah beristirahat sebentar dengan menikmati kopi dan cemilan-cemilannya, peserta pria menuju masjid untuk sholat jumat.
Tepat pukul 14.00 WIB, Sharing Session pun dimulai. Acara dibuka oleh pak Anung selaku komandan dari Asset management. Dalam pemaparannya, pak Anung menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan asset management. Seperti akan banyaknya PKS-PKS Sewa Lahan yang akan berakhir. Juga bagaimana teman-teman Asset Management (dengan bantuan IT tentunya) sudah mengembang aplikasi-aplikasi  yang memudahkan karyawan dalam mencari informasi data-data asset.
Acara siang itu berjalan tidak terlalu formal. Bahkan ada pertanyaan berhadiah yang diberikan langsung oleh pak Eko Harijadi pada waktu giliran beliau mengisi sesi. Ada beberapa point yang menarik dalam paparan pak Eko. Seperti contoh masih banyaknya site-site NPA yang mesti segera dicarikan ‘penumpangnya’ supaya menghasilkan buat perusahaan. Juga site-site ADK, yang sesegera mungkin diselesaikan supaya menjadi asset sungguhan. Ini menjadi tugas kita bersama. Sekitar pukul 16.00, acara sharing session berakhir. Semoga paparan dari pak Anung dan pak Eko semakin memotivasi kita untuk lebih semangat lagi dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tersebut. Setidaknya dari managemen pasti memikirkanlah untuk menambah bonus.😃

Tak lama setelah sharing session ditutup, rupanya akan segera dimulai pertandingan Asian Games cabang olahraga Sepakbola antara Indonesia vs UEA. Sayangnya tim nasional U-23 tersisih lewat adu pinalti.☹️
Demi menghibur diri karena tim nasional tersingkir, beberapa peserta menyiapkan sepedanya untuk dibawa gowes tipis-tipis keliling kota Bandar Lampung. Lumayan, walau sebentar tapi bisa mengobati kekecewaan para peserta.

Malamnya, panitia sudah menyiapkan acara seru buat peserta, bertempat di salah satu restoran tak jauh dari hotel tempat menginap. Makan malam sudah tersedia. Berikut juga dengan organ dan biduannya. Sembari makan bersama, para peserta bergantian bernyanyi mendampingi biduan. Tak ketinggalan pak Eko pun menyumbangkan suaranya untuk menghibur peserta. Beberapa lagu dinyanikan oleh pak Eko. Tetapi yang paling epik (mungkin lebih tepatnya yang paling dihapal oleh peserta) adalah lagu yang liriknya:

Wajahku ganteng, banyak simpanan
Sekali lirik, ok sajalah
Bisnisku menjagal, jagal apa saja
yang penting aku, aku menang
persetan orang susah karena aku
yang penting asik,
sekali lagiii.... ASSSIIIKKK!!!


Semua ikut nyanyi, semua ikut goyang. Daaaaann... acara  malam itupun ditutup dengan makan buah paling enak sedunia. PESTA DURIIAAANNN!

Memanglah panitia, TOP BANGEEETTT.

Hari Kedua
Sabtu, 25 Agustus 2018

*dikamar 9016
“Kriiiinngg... Kring..Kriiiiinnnggg....”
Saya terbangun. Seperti yang sudah dibreafing di malam sebelumnya, bahwa akan ada morning call pukul 04.30. Peserta diharap untuk menunaikan ibadah sholat subuh dan mempersiapkan segala keperluan karena hari kedua inilah gowes diadakan. Selepas sarapan, peserta berkumpul di salah satu sudut hotel untuk mulai mempersiapkan sepeda masing-masing. Sekitaran pukul 08.00, para peserta  sudah siap dengan sepedanya. Rupanya, gowes ini akan ditemani oleh salah satu komunitas gowes kota Bandar Lampung. BBC namanya, tapi saya lupa apa kepanjangannya 😛

Gowes pun dimulai, dengan dipandu oleh pak Isnul, pic Site Management cluster Lampung menuju 2 site yaitu site Teluk Bone dan Tanjung Jati 3 yang kebetulan searah dengan tujuan ke dermaga Ketapang. Karena hanya site Tanjung Jati 3 site Green Field, maka kami pun cukup lama singgah di site ini sambil berpoto ria.




Setelah site visit di rasa cukup, rombongan pun kembali menggowes sepedanya. Dengan jarak tempuh sekitar 27 kilo meter, cukup menguras tenaga. Demi menjaga nama baik dan kehormatan teman-teman peserta, saya tidak akan menyebut nama siapa-siapa saja yang TTB (Tuntun-Tuntun Bike)😛

Seperti yang sudah saya prediksi sebelumnya, mantan GM Area 2 yang saat ini menjabat sebagai VP PMO tidak akan mau berada dalam barisan belakang rombongan. Bapak Achmad Wiyono memacu sepedanya di posisi paling depan dan tiba paling awal di dermaga Ketapang. Padahal kan ini bukan balapan ya.. J. Beberapa kali memang gowes bareng beliau, dan harus saya akui kalau stamina pak Wi, melebihi stamina teman-teman yang terpaut jauh usianya.
*eh tapi..  gak pake stuntmankan pak Wi?😛

Tengah hari, semua peserta sudah tiba di dermaga Ketapang. Sambil melepas lelah di kedai kopi, beberapa teman mendismantle semua sepeda. Karena sepeda akan ditinggal di dermaga. Hanya peserta saja yang turut dalam perahu yang akan membawa ke spot-spot snorkling disekitaran kepulauan Pahawang. Sebelum menaiki perahu, para peserta sudah menggunakan pelampung. Hal ini memang sudah menjadi SOP, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Oh iya, banyak orang menyebut Pulau Pahawan. Padahal sama seperti Pulau Seribu yang masuk kedalam wilayah propinsi DKI Jakarta. Sebenarnya adaah Kepulauan Seribu. Karena memang banyak pulau, makanya disebut Kepulauan.


Sekitaran 30 menit, kami nikmati perjalanan menaiki perahu. Indah betuuuulll pemandangan lautnya. Bayak pulau disekelilingnya. Menurut penuturan pengemudi perahu, ada belasan pulau yang tidak dihuni. Masih asri. Masih indah. Mudah-mudahan akan selalu asri dan indah. Tentunya, dengan kesadaran untuk tidak merusak alam. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi langsung membuang ke laut. Karena sayang sekali, kita yang dilimpahi kekayaan alam yang luar biasa indah, tapi tidak tidak bisa kita jaga.
dSetibanya di spot snorkling, tak menunggu waktu lama peserta satu persatu mulai menceburkan dirinya ke laut. Cakep. Terumbu karang terlihat terjaga. Ikan-ikan kecil berenang kesana kemari. Beberapa kali terlihat bintang laut. Ai maaakk... cakep bettullll.



Setelah dirasa cukup, rombongan meninggalkan spot, menuju Tanjung Putus. Dinamakan Tanjung Putus karena ada sebuah pulau yang berjarak hanya sekitar seratus meter terpisah laut dari pulau Sumatera.
Begitu perahu berlabuh, makan siang sudah tersedia. “Nikmat Tuhan manalagi yang kudustakan” guman saya dalam hati. Sudah puas snorkling, makan siang sudah menunggu.
Puas menyantap makan siang, rombongan bersiap-siap meninggalkan tempat makan. Sebelum meninggalkan tempat, diadakan sedikit acara yel-yel yang dipimpin langsung oleh pak Eko. Rombongan terbagi dua. Satu rombongan terdiri dari semua senior leader dan beberapa peserta kembali ke dermaga Ketapang. Satu rombongan lainnya melanjutkan perjalanan ke spot snorkling berikutnya. Menjelang sore, kami beranjak meninggalkan spot itu, berlayar menuju pulau Pahawang Besar. Tempat kami menginap malam itu.


Sedikit gambaran tentang pulau Pahwang Besar, menurut tim dari Event Organizer yang memandu kami, pulau Pahawang Besar merupakan salah satu pulau private. Milik salah satu mantan gubernur provinsi Lampung.  “Dulunya pulau ini cuma dipake sama keluarga gubernur bang, tapi lama kelamaan dikarenakan sibuk dengan urusan kedinasan, pulau ini sempat terbengkalai, ini danau buatan dulunya tambak ikan nih, tapi karena tak diurus, banyak warga sekitaran pulau mengambil ikan-ikannya”. “Sampai akhirnya pak gubernur tidak menjabat lagi, pulau ini dibuka untuk komersil, siapapun boleh menyewa cottage pulau ini”. Ujar mas Denny, kordinator EO.

Bermalam di pulau itu, lumayan merefresh pikiran. Selain dari cottagenya yang memang nyaman, pantainya pun cocok untuk nikmatin sore. Sayangnya awan mendung sedang tebal-tebalnya, jadinya sunset tidak sesuai harapan.
Makan malam bareng, ngobrol ngalur-ngidul, nyanyi-nyanyi, itulah kegiatan kami malam itu. Hujan turun menambah sendunya suasana pulau pribadi ini. Sampai akhirnya kelelahan tak dapat lagi ditahan, jelang tengah malam kami satu persatu kami masuk kamar untuk beristirahat.

Hari Ketiga
Minggu, 26 Agustus 2018

Tak terasa, ternyata ini sudah hari terakhir. Agak malas-malasan memang untuk beranjak dari tempat tidur. Apalagi udara dingin sehabis hujan semalam bikin betah di kasur. “Wooyy... kau sarapan gak Po, nanti abis kau nyesel” teriak pak Bambang Suprayitno.
Sekitaran pukul 09.00 semua sudah siap meninggalkan cottage, semua sudah berkumpul di pantai untuk masuk perahu. Pagi ini rombongan kembali terbagi dua. Satu perahu membawa rombongan yang langsung menuju dermaga Ketapang. Satu rombongan lagi menuju pulau Pahawang Kecil. Saya ikut rombongan yang menuju pulau Pahawang Kecil. Ini pulau memang cakep, pasir putih terhampar ditepi pantai. Ada juga spot snorkling. Tapi kami tidak snorkling lagi. Takut ribet karena baju-baju basah. Memang tidak bohong poto-poto di social media itu tentang pulau Pahawang. Cakep!



Mengingat ada rombongan teman-teman yang sudah menunggu di dermaga Ketapang, kami tak lama di pulau Pahawang Kecil. Sekitaran satu jam perjalanan dari pulau Pahawang Kecil ke dermaga Ketapang. Seperti kemarin, kami terkagum-kagum atas keindahan pemandangan laut dan pulau-pulau sepanjang perjalanan.
Di dermaga Ketapang, rombongan pertama sudah menunggu di kedai kopi. Begitu kami berlabuh semua peserta masuk kedalam Elf. Perjalanan dilanjut ke pelabuhan Bakauheni. Sesampainya di pelabuhan Bakauheni, tak lama rombongan masuk kedalam kapal feri menuju palabuhan Merak di kota Cilegon, Banten. Nasi bungkus sudah siap buat disantap. Astaga panitiaaaa, gak dikasih laper kita J
Bonus dari palayaran ke Merak, ada beberapa ekor ikan lumba-lumba yang berenang ujung kapal “memandu” pelayaran kali ini. Aaaahh.. seperti di tv-tv.
Tiga jam pelayaran, kapal berlabuh di pelabuhan Merak, perjalanan dilanjut. Satu Elf menuju TLT, dua Elf menuju kantor RO Jabodetabek, tiba pukul 23.00
Aaaahh.. memanglah negeri ini dilimpahi keindahan alam yang tak ada bandingnya. Patut kita bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.

Terima kasih saya ucapkan pak Eko dan bapak-bapak senior leader yang sudah mau meluangkan waktunya.
Matur nuwun sanget njeh pak Anung, mbak Wid, mbak Upik.. akhirnya kesampaian juga kita ke Pahawang ya pak Anung J
Semoga kedepannya, Mitratel semakin jaya dan dapat meraih juara umum dalam industri infrastruktur telekomunikasi, seperti yang kita harapkan.
Mengopi yel-yel pak Eko, saya tutup tulisan ini dengan kata-kata
“Siapa Kita? MITRATEL!
“Siapa Kita? MITRATEL!
“Semangat Pagi! Pagi! Pagi!! Pagi!!!

-Salam Solid, Speed, Smart-
Cempaka Putih, 27 Agustus 2018
Pontas Butar Butar