Minggu, 14 November 2010

Berfikir Konyol

Libur yang cukup lama membuat otak saya penuh dosa. Saya kurang bisa mendefinisikan apa yang akan saya ceritakan dalam tulisan ini. Teori, system, teknik,dongeng, sejarah ?? lebih enaknya saya namai pengalaman otak saya beberapa tahun kapengker. Ini mungkin meracuni, berbahaya. Sungguh kebanyakan hanya hal konyol, tetapi semoga dapat membantu.

Coba ambil selembar kertas ( kalau tidak, bayangkan saja ). Buat dua garis yang terpisah dalam satu kertas.garis-garis itu kita beri nama garis pertama dan garis ke-dua. Lalu buat garis lain secara sembarang sebanyak banyaknya memenuhi bidang kertas. Semakin banyak garis semakin sedikit bagian yang putih (kalau kertasnya putih). Akhirnya garis pertama dan ke-dua terhubung melalui garis-garis yang lain. Begitu pula, semua garis saling terhubung.

Kira-kira begitulah segala sesuatu yang ada di alam semesta . Semuanya berhubungan satu sama lain. Meskipun kadang hubungan yang terlalu jauh.Berapa pun jauhnya, paling tidak segalanya diciptakan oleh satu pencipta. Tuhan.
Captain Jack Sparrow pernah ngomong demikian, “Dunia masih sama, isinya yang berbeda (berubah)”. Isinya makin banyak, makin kompleks, makin rumit. Rumit karena semakin ruwet hubungannya. Seperti belajar berhitung. Tadinya hanya penjumlahan, pengurangan, perkalian,pembagian lalu mulai dengan yang rumit seperti diferensial lalu integral. Kadang seseorang butuh sebuah pengilon(cermin) untuk urusan rumit macam integral. Toh mungkin nanti salah menuliskan lambang integral, terbalik mungkin. Jangan sampai guru matematika berkata “ Golekno Pengilon”. Di luar integral dan pengilon, Manusia lah yang semakin kompleks. Manusia menemukan hal baru, menemukan hubungan baru. Tak jarang menginginkan terlalu banyak hal.

Avatar Aang diberi tanggung jawab menjaga keseimbangan dunia. Ia harus mempelajari pengendalian keempat element untuk mengalahkan raja api, seorang tirani dengan nafas api seperti tyrannosaurus. Aang merasa kesulitan tetapi akhirnya berhasil juga. Karena seperti bagian paling belakang dari prolog yang lumayan panjang dari serial kartunnya. “ I believe Aang can save the world.”

Aang bisa berhasil karena setting yang diambil pada cerita adalah zaman Hindu-Budha, dulu sekali. Coba kalau Aang harus belajar pengendalian element sekarang. Tentu lebih sulit berkali-kali lipat. Sekarang tidak hanya empat bangsa. Ratusan Bangsa ada di dunia ini. Bahkan satu bangsa beratus suku. Belum lagi element yang musti dikendalikan. Coba lihat tabel periodic unsur ( element ). Begitu kompleks, bahkan kita butuh jembatan keledai untuk menghafalnya. Kadang perlu juga belajar dari hewan yang notabene refleksi dari orang dungu. Mungkin Aang harus belajar dari keledai terbang ( temannya banteng terbang). Mungkin ini ya ,penyebab hilangnya avatar dari muka bumi.

Untuk itu lah otak harus berfikir secara luas. Bukan seberapa jenius, bukan banyaknya informasi yang bisa ditampung, tapi bagaimana otak bisa dengan bebas memikirkan segala hal.

Kita ini hidup di abad 21. Kita orang merdeka. Pikiran kita harus merdeka. Tengoklah perjuangan Bangsa ini untuk medeka. Pastilah tuhan memerdekakan pikiran para founding fathers jauh sebelum Tuhan beri bangsa ini kebebasan.
Tuhan begitu agung. Allah maha besar. Begitu besar , banyak dan berbeda, segalanya Allah ciptakan. Mungkin saya bisa mengenal Tuhan jika pikiran saya bebas memikirkan segalanya yang berbeda-beda.

Jika teman sedang menghadapi persoalan yang sulit, ingatlah bahwa segala sesuatu itu berhubungan. Paling tidak seperti telah saya ceritakan.

2 komentar:

  1. apik mas, ahahahaha, teruskanlah,
    ngomong-ngomong soal avatar, jangan2 sing melu iklan milanta ki reinkarnasi avatar yo?

    BalasHapus
  2. wah nek iku sak nduwure avatar

    BalasHapus