Selasa, 04 Oktober 2011

Bukan Salah Taktik Militer

Adolf Hitler beranggapan bahwa ras Arya perlu ruang untuk hidup, maka ia cari lahan yang luas , Rusia. 22 Juni 1941, Hitler memulai serangannya ke Uni Soviet (Rusia) yang telah ia rencanakan setahun sebelumnya. Ia namai operasi militer ini Barbarossa, salah satu(idolanya) kaisar jerman pada abad pertengahan. Karena keyakinannya yang kuat bahwa kali ini perangnya akan berjalan mulus dan singkat maka ia gunakan taktik Blitzkrieg, serangan kilat yang mengejutkan. Salah satu ciri taktik ini adalah penggunaan cavalry, yaitu tank atau panzer yang memiliki keuntungan mematikan dan cepat. Tujuan serangan langsung pada lokasi yang penting. Pasukannya bergerak dengan cepat. Bahkan salah satu jendral Jerman hanya member komando “ keep advancing”.

Awalnya serangan ini berjalan mulus bagi Hitler, tapi ternyata Rusia terlalu luas. Ada banyak hamparan tanah becek yang membuat panzernya sulit melaju. Banyak peralatan berat yang ditinggal begitu saja karena pasukan tak kuat menjinjingnya. Kondisi di perparah dengan datangnya musim dingin dan serangan balik dari Soviet. Hitler yang mengharapkan pukulan cepat dan tidak mempersiapkan perang yang berkelanjutan di tengah musim dingin Rusia. Banyak yang dilupakan Hitler. Pasukannya kekurangan kopi hangat, dan selimut untuk melindungi dari dinginnya Rusia. Yang tadinya menyerang kota lalu meninggalkannya maju begitu saja , harus mempertahankan gubuk untuk satu-satunya tempat berlindung. Akhirnya pasukan Hitler dipukul mundur.

Blitzkrieg sebagai salah satu taktik militer memang ada kalanya membawa kekalahan dan ada kalanya membawa kemenangan. Tak masalah, toh sekrup Tank yang lepas dapat membawa kekalahan. Tapi bagaimana jika taktik militer, sesuatu yang berkaitan dengan pemusnahan, kepedihan dan kekerasan di terapkan pada sesuatu yang bertolak belakang misalnya kasih sayang dan kedamaian? Dan itu terjadi begitu saja.

Hah…. Mungkin benar saya terlalu sering memainkan game perang, menonton film perang, dan membaca artikel sejarah yang diliputi peperangan. Tanpa saya sadari saya telah menciptakan dunia tersendiri dalam otak saya. Dunia yang aneh.

3 komentar:

  1. apik trek, hehehehe
    hasil selalu setipal dengan usaha.
    kalau kau berusaha mungkin akan ada sepercik harapan

    BalasHapus
  2. anis : iki ngomongke perang dunia nyata po dunia hati? hehe
    trek : sabar dab

    BalasHapus
  3. Terimakasih teman-teman.
    sebenarnya pokok permasalahannya ada di paragraf 3.

    BalasHapus