Sabtu, 13 Agustus 2011

Permen Karet

6 Juni 1944, pantai Omaha, Normandia. Beberapa menit setelah pendaratan pasukan sekutu pada operasi ‘Over Lord’ pembebasan Perancis dari NAZI. Menit sebelumnya adalah hujan tembakan senapan mesin dan mortar pasukan NAZI, yang isinya mungkin membuat orang muntah. Muntah, seperti melihat jeroan sapi berserakan di halaman. Kapten Miller yang sudah kehilangan banyak anak buah sedang berusaha menaklukkan senapan mesin yang masih membunuhi teman dan anak buah temannya( kalau atasannya menunggu di atas kapal).
Dari balik perlindungan sebongkah beton, kapten mengambil permen karet dari mulut Melish (Yahudi penyendiri). Lalu ia pakai untuk merekatkan kaca spion dengan bayonet. Buruk sekali jika mengambil risiko melihat posisi senapan mesin secara langsung(lebih buruk dari bau mulut Melish), maka kapten pakai itu spion. Setelah ia dapat posisi musuh lalu sudut yang tepat, ia perintahkan empat, lima penembak (rifleman) maju, lalu Jackson (sniper) ambil posisi. Giliran yang mentukan Jackson berlari ke sudut yang tepat, membidik, berdoa, dan tarik pelatuk senapan snipernya. Musuh roboh. Apa yang terjadi selanjutnya dapat di lihat pada film Saving Private Ryan.
Pertama kali saya melihat film tersebut , saya agak heran kenapa permen karet ambil bagian dalam cerita. Dan setelah itu saya fikir itu permen standar militer. Kenapa dijadikan permen standar militer?
- Mungkin karena permen itu lembek dan pas di gigi dan lidah, jadi tidak mudah jatuh keluar dari mulut. Bayangkan jika seorang serdadu ‘mengemut’ permen keras macam permen kopi kotak, lalu permen itu terjatuh dari mulut. Si serdadu sadar kemudian mengambil permennya. Tapi musuh keburu menembaknya.
- Atau mungkin karena kegunaanya yang sebaguna sebagai perekat. Bisa digunakan seperti cerita di atas, atau mungkin untuk menambal mulut prajurit yang merengek lapar.
- Mungkin juga karena mengunyah permen karet dapat meningkatkan kecrdasan
- Mungkin lagi supaya para prajurit merasa rileks. Seringkali banyak para pahlawan yang gugur di medan perang karena stress.
- Dan mungkin ini, jawaban yang saya suka. Dalam pertempuran mungkin kamu akan kehilangan teman, kehabisan peluru, air minum, bahkan bekal makan,. mungkini juga kamu akan kehilangan kontrol dirimu sendiri. Tapi tidak untuk permen karet. Ia akan selalu ada dimulutmu , selama kamu ingin mengunyahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar